Kamis, 25 Maret 2010

psikologi komunikasi

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Kajian Psikologi – Komunikasi

Keterkaitan antara ppsikologi dengan komunikasi pada dasarnya sangat besar. Namun demikian, komunikasi bukan sub-disiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi menembus banyak disiplin ilmu. Sebagai gejala perilaku, komunikasi dipelajari oleh bermacam-macam disiplin ilmu antara lain Sosiologi dan Psikologi.

Karena komunikasi yang kita bahas adalah komunikasi antarmanusia, maka pembahasan tak akan pernah terlepas dari aspek psikologis manusia itu sendiri. Hal itu menjadi alasan kuat bagi munculnya pendekatan Psikologi Komunikasi (Psikom).

Psikom berkaitan dengan bagaimana mencapai komunikasi yang efektif dalam interaksi manusia, sehingga memahami manusia menjadi kemutlakan jika kita ingin berhasil (efektif) dalam ber-komunikasi dengan manusia lainnya.

Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Ahli ilmu sosial telah mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian.

Antropolog terkenal Ashley Montagu dengan tegas menulis:“The most important agency through which the child learns to be human is communication, verbal also non-verbal”.

Terlihat besarnya pengaruh komunikasi terhadap psikologis seseorang, dan faktor psikologis digunakan untuk mendukung tercapainya komunikasi yang efektif.

Penggunaan Psikom
George A. Miller mengartikan Psikologi Komunikasi (Psikom) sebagai “Ilmu yang berusaha menguraikan / meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral (perilaku) dalam komunikasi”.

Kemampuan manusia untuk menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi jelas sangat berharga bagi tercapainya tujuan komunikasi, yaitu efektif dan efisien (berdaya guna).

Komunikasi yang efektif menurut Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss, paling tidak menimbulkan 5 hal :
a. Pengertian
Yaitu penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator.
Contoh : senyum → bersahabat, ramah.

b. Kesenangan
Yaitu komunikasi yang hanya dilakukan untuk mengupayakan agar orang lain merasa senang, sehingga membuat hubungan kita makin akrab dan hangat → Komunikasi Fatis (Phatic Communication).
Contoh : “ Hai…selamat pagi, apa kabar ? ”

c. Mempengaruhi sikap
Biasa disebut komunikasi Persuasif.Persuasi adalah “Proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri“ (kamus Ilmu Komunikasi, 1974). Contoh : Pemasang iklan  konsumen membeli
Jejaka  ‘bonafid‘, pantas mencintai dan dicintai.

d. Hubungan sosial yang baik
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Manusia ingin berhubungan dengan orang lain secara positif.
Abraham Maslow menyebutnya, “kebutuhan akan cinta” atau “Belongingness”.Sedangkan William Schutz merinci kebutuhan sosial ini kedalam 3 (tiga) hal yaitu Inclusion, control, affection.
Contoh hubungan sosial yang baik :
• Ramah dan rajin di lingkungan  akrab dengan tetangga.
• Pemerintah  rakyat mencintai dan damai.

e. Tindakan
Tindakan artinya efektivitas komunikasi diukur dari sejauhmana kesediaan orang-orang yang diajakberkomunikasi mau bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan komunikator. Komunikator haruslah orang yang pandai mempengaruhi, mempresuasi, dan meyakinkan komunikan. Proses ini tidak gampang.

Kegagalan Komunikasi

Menyangkut komunikasi yang efektif, perlu ditegaskan bahwa sering terjadi justru hal yang sebaliknya atau kegagalan.Kegagalan komunikasi tersebut meliputi kegagalan komunikasi primer (primary breakdown in communication) dan kegagalan komunikasi sekunder (secondary breakdown in communication). Kegagalan komunikasi primer terjadi bila pesan yang kita komunikasikan tidak diterima dengan cermat oleh teman interaksi kita.
Contoh :
• Cium tangan  diartikan kurang ajar
• memberi sumbangandiartikan menghina, menginjak-injak harga diri.
• “Kamu cantik deh…“  diartikan menghina/ meledek.

Kegagalan komunikasi sekunder terjadi bila komunikasi gagal menghasilkan suatu hubungan sosial yang baik.
Contoh :
• Pemerintah  kerusuhan / demo.
• Pejabat dan orang-orang kaya  penjarahan,perampokan, dll.
• Tidak pernah ikut kerja bakti  diasingkan di lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di catatan indah pratiwi...